Alkisah, ada sebuah negeri yang selalu mengganti rajanya setiap tahun. Selama setahun, raja akan hidup mewah dan dilayani rakyatnya. Setelah itu, sang raja diantar ke sebuah pulau terpencil. Itulah saat yang menyedihkan.
Suatu hari, seorang pemuda bernama Sabar datang ke negeri itu. Sabar pun ditawari menjadi raja. Sabar setuju. Setelah tiga hari menjadi raja, Sabar meminta diantar ke pulau. Ternyata, di pulau itu terdapat hutan lebat dan penuh binatang buas. Semua raja yang dikirim ke pulau itu, sudah meninggal akibat dimakan binatang buas.
Diam-diam Raja Sabar mengumpulkan 100 lelaki terkuat di negeri itu. Mereka diupah untuk menyingkirkan binatang buas dan membuka hutan di pulau itu. Lalu, mereka membuat rumah, lahan pertanian, dan peternakan. Pulau itu berubah menjadi tempat yang menyenangkan.
Akhirnya, tahun pun berganti. Raja Sabar menghadapi acara perpisahan dengan senyum dan tawa. Tentu saja rakyat menjadi heran. “Mengapa Anda bergembira saat perpisahan ini? Raja-raja sebelumnya pasti akan menangis!”
Raja Sabar menjawab. “Raja-raja sebelumnya hidup dalam kemewahan dan mereka menangis ketika meninggalkannya. Akan tetapi, aku selalu berpikir dan merencanakan masa depanku. Aku telah mengubah pulau pembuangan yang terpencil itu menjadi sebuah tempat yang indah dan nyaman. Kini aku bisa tinggal di pulau itu dengan tenang.”
Cerita di atas berpesan agar kita selalu merencanakan hidup atau masa depan kita. Tidak hanya untuk kehidupan di dunia, tapi untuk kehidupan di akhirat nanti.
0 komentar:
Posting Komentar